DHCP adalah suatu protokol berbasis arsitektur
client-server yang dipakai untuk memberikan alamat IP secara otomatis kepada
komputer-komputer dalam suatu jaringan. Dengan demikian maka dalam suatu
jaringan lokal seorang Administrator tidak perlu mengatur alamat IP komputer
client satu per satu.
*
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
“menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows
2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP
yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.
DHCP Server
dhcp server configurasi
protocol (IP address) disediakan oleh server untuk diberikan ke client yang
meminta / request ip. (ip address) yang diberikan, ditentukan oleh server
pemberian jatah ip bisa dalam hitungan menit, jam, hari dan bulan, juga
disertai dengan netmask, gateway dan dns server, itu semua tergantung dari
pengaturan di servernya.
DHCP Client
Pengaturan protocol (ip address)
dilakukan di client, apakah mode static atau dynamic, dhcp client meminta
server untuk memberikan ip, sebelum client mendapatkan ip dynamic, client
terlebih dahulu merequest ke server yang ada pada jaringan tersebut, dan server
melakukan pemeriksaan terhadap client yang meminta ip dynamic, jika sesuai dan
diperbolehkan maka server baru mengirimkan ip ke client.
Ada dua tipe DHCP, yaitu DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP Server bertugas memberikan
alamat IP ke komputer client, sedangkan
DHCP Client meminta alamat IP ke
komputer server. Saat DHCP Client dihidupkan, maka komputer akan melakukan
request ke DHCP Server untuk mendapatkan alamat IP. DHCP Server lalu menjawab
dengan memberikan alamat IP yang ada di database. Setelah memberikan alamat IP,
maka server meminjamkan (lease) alamat IP yang ada ke DHCP Client dan mencoret
alamat IP tersebut dari daftar pool. Alamat IP diberikan bersama dengan Subnet
Mask dan Default Gateway. Jika dalam DHCP Server tidak ada lagi database alamat
IP yang dapat diberikan (range IP telah digunakan semua), maka komputer Client
tidak akan mendapat alamat IP, dan komputer Client tersebut tidak dapat
tersambung dalam Jaringan.
Maanfaat DHCP:
-Memudahkan transfer data dan informasi antar komputer dalam Jaringan
-Administrator tidak perlu lagi mengatur pengalamatan IP pada setiap komputer
yang ada dalam Jaringan
-Memungkinkan suatu Client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat
IP tersebut bisa dipakai oleh Client yang lain jika Client tersebut tidak
sedang menggunakannya
-Mencegah terjadinya IP conflict dalam suatu Jaringan
Cara kerja DHCP :
Ada empat tahap cara kerja DHCP sebagai berikut :
1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan
menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
1. DHCPOFFER: Setelah DHCP
Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan
sebuah alamat kepada DHCP client.
1. DHCPREQUEST: Client meminta
DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia
dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
1. DHCPACK: DHCP server akan
merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment.
Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan
konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data
database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan
protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat
memulai komunikasi jaringan.
Bagaimana DHCP Bekerja
DHCP menyediakan alamat IP dinamis. Apakah ini berarti bahwa alih-alih harus
bergantung pada alamat IP tertentu, komputer akan diberi salah satu yang
tersedia dari sebuah subnet atau "pool" yang ditugaskan ke jaringan.
DHCP juga memperluas fungsi BOOTP untuk memberikan alamat IP yang kedaluwarsa.
BOOTP tidak langsung menggunakan bentuk penyewaan yang tidak pernah berakhir,
tetapi istilah ini tidak benar-benar digunakan sampai diperkenalkannya DHCP.
Ketika DHCP memberikan sebuah alamat IP, itu benar-benar sewa pengenal komputer
host untuk jumlah waktu tertentu. Sewa default adalah lima hari, tetapi
administrator jaringan harus mengevaluasi keadaan khusus mereka sendiri untuk
menentukan sewa yang sesuai.
Istilah dasar, proses sewa DHCP bekerja sebagai berikut:
1. Sebuah perangkat jaringan mencoba untuk menyambung ke Internet.
2. Permintaan jaringan sebuah alamat IP.
3. Server DHCP mengalokasikan (sewa) perangkat jaringan alamat IP, yang
diteruskan ke jaringan melalui router.
4. Update DHCP server jaringan yang sesuai dengan alamat IP dan informasi
konfigurasi lainnya.
5. Perangkat jaringan menerima alamat IP.
6. Alamat IP sewa berakhir.
7. DHCP baik reallocates alamat IP atau penyewaan yang tersedia.
8. Perangkat jaringan tidak lagi terhubung ke Internet.
9. Alamat IP menjadi alamat yang tersedia di kolam jaringan alamat IP.
Untuk mengkonfigurasi DHCP, pada dasarnya
anda membutuhkan klien DHCP yang didukung (minimal satu) dan router, dan server
DHCP. Klien adalah komputer atau perangkat lain di jaringan yang memerlukan
alamat IP dan atau informasi konfigurasi jaringan lainnya. Router berfungsi
sebagai forwarding (atau routing) agen dari permintaan alamat IP dari server
DHCP. Server DHCP adalah kunci untuk seluruh operasi. Hal ini bertanggung jawab
untuk mengalokasikan, leasing, merealokasi, dan memperbarui alamat IP. Windows
dan Linux baik dukungan perangkat lunak DHCP.
Sebagian besar sistem operasi Client
jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP,
Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
Network File System (NFS) merupakan sebuah
protokol yang dikembangkan oleh Sun Microsystem pada tahun 1984 dan NFS
didefinisikan dalam RFC 1094, 1813 dan 3530 sebagai “DFS” yang mengijikan
sebuah komputer untuk mengakses file melalui network serasa akses file di disk
local. NFS merupakan protokol yang sangat mendukung dalam pengaplikasian suatu
file system yang terdistribusi.
Konfigurasi
NFS
Setelah
update repository, sekarang kita mulai masuk ke tahap konfigurasi nfs untuk
server dan client. Nantinya disini saya akan konfigurasi menggunakan 2 cara
yaitu menggunakan IP yang berdasarkan Network dan berdasarkan IP Clientnya
saja. Langsung saja kita mulai konfigurasi :
1.
Setting NFS server
Pembahasan ini
diasumsikan untuk menset server dan client NFS. Ada beberapa file konfigurasi
untuk membuat NFS server bekerja, yaitu etc/exports, /etc/hosts.allow,
dan /etc/hosts.deny. Anda bisa saja hanya mengedit /etc/exports
agar NFS dapat bekerja tapi hal ini akan membuat server menjadi sangat tidak
aman.
Entri di /etc/exports secara umum
ditulis seperti ini:
directory machine1(option11,option12)
machine2(option21,option22)
Contoh:
/usr/local 192.168.2.1(ro)
10.10.0.18(ro)
/home/lightning 192.168.2.1(rw)
10.10.0.18(rw)
Untuk jaringan yang besar, berikan
setting seperti pada contoh berikut:
/usr/local
192.168.2.0/255.255.255.0(ro)
/home/lightning
10.10.0.0/255.255.255.0(rw)
Langkah pertama yaitu menambah entri di
/etc/hosts.deny
portmap:ALL
lockd:ALL
mountd:ALL
rquotad:ALL
statd:ALL
Setelah
itu di /etc/hosts.allow dengan format standar:
service:
host [or network/netmask] , host [or network/netmask]
Contoh:
portmap:
192.168.2.1 , 10.10.0.18
lockd:
192.168.2.1 , 10.10.0.18
rquotad:
192.168.2.1 , 10.10.0.18
mountd:
192.168.2.1 , 10.10.0.18
statd:
192.168.2.1 , 10.10.0.18
Setting
di atas mengijinkan mesin dengan nomor IP 192.168.2.1 dan 10.10.0.18 untuk
mengijinkan akses ke mesin NFS server .
Setelah itu jangan
lupa melakukan restart dengan perintah /etc/init.d/nfs restart
2.
Menset NFS client
Andaikan
server bernama suse, dengan IP 10.10.0.1 dan kita ingin memount direktori
/home/hendy. Kemudian yang harus dilakukan adalah mengetikkan
# mount
-t nfs suse:/home/lightning /mnt/home/fedora
atau
# mount
-t nfs 10.10.0.1:/home/lightning /mnt/home/fedora
dan
direktori /home/lightning di master akan muncul sebagai direktori
/mnt/home/fedora di client
Anda
dapat menghilangkan mount dengan perintah:
# umount /mnt/home/fedora
Untuk
mengetahui direktoridirektori mana yang diekspor (shared/digunakan bersama)
oleh host ini, jalankan perintah:
# showmount -e 10.10.0.1
Sesudah
mengetahui direktori yang diekspor, Anda dapat melakukan mount terhadapnya
dengan cara memberikan perintah mount yang sesuai.
Network
file system dapat ditambahkan di file /etc/fstab sebagaimana file sistem
local sehingga dapat dimount saat boot. Perbedaannya hanya filesistemnya diset
menjadi nfs dan setting dump dan fsck order (dua entri terakhir) diset
menjadi nol.
Contoh :
#
device mountpoint fs-type options dump fsckorder
…
suse:/home/lightning
/mnt/home/fedora nfs rw 0 0