PROPOSAL KEGIATAN
Melakukan dokumentasi perkampungan kumuh
I. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang
selalu membutuhkan perhatian, teman dan kasih sayang dari sesamanya.
Setiap diri terikat dengan berbagai bentuk ikatan dan hubungan, diantaranya
hubungan emosional, sosial, ekonomi dan hubungan kemanusiaan lainnya. Maka
demi mencapai kebutuhan tersebut adalah fitrah untuk selalu berusaha
berbuat baik terhadap sesamanya. Islam sangat memahami hal tersebut, oleh
sebab itu silaturahmi harus dilaksanakan dengan baik. Sesungguhnya
silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan kepada
pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya diberkahi di
manapun ia berada, Allah SWT memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi
dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda.
II. Tujuan
·
Memberi
kesempatan untuk menunjukkan bahwa ada jalan lain dalam program menata kawasan
kumuh tanpa penggusuran.
·
Diharapkan
dapat menunjang upaya gotong royong untuk mempersiapkan masa depan yang rentan
global warming dan memberikan contoh pendekatan kawasan kota model “eco city”
berwawasan budaya lokal untuk keuntungan bersama.
III. Manfaat
·
Pilihan antara menata
warga yang di anggap illegal tetapi sebenarnya suatu kebablasan
pengelolaan kota yang
terbatas dari kecepatan pertumbuhan
desakan urbanisasi yang hanya mengandalkan
sistem legalitas buatan “struktur formal” yang kewalahan menata , dan
sayangnya sering menjadi alasan
“pengusuran terselubung” demi kepentingan interes ekonomi
komersial angkara murka.
·
Inti
proposal adalah memberi Pilihan Membangun Kota untuk Semua (termasuk “warga miskin illegal keterlanjuran”
dan lingkungan alamnya) dengan pemampu yang dapat memutarkan
“ekonomi kerakyatan” sebagai kunci
strategi pengerak semua kegiatan
berbasis masyarakat yang tinggal dilokasi. Mempersiapkan secara incremental
Pendekatan alternative program “Gerakan Jogo Boezem” sebagai suatu
pendekatan “curative dan preventive” Community Based Bersih Boezem (Situ/Danau)
Morokembrangan dan eco region catchment
air hulu hilirnya . Tidak bisa tidak
,tampa gerakan masyarakat , Bersih
Boezem tidak akan mampu dilakukan hanya oleh “proyek infrastruktur phisik pemerintah ” (vs pelaksanaan pola “proyek2
kontraktor” yang menutupi kesempatan energy sumber daya ekonomi local berputar).
·
Membangun
pilihan bibir boezem dan boezem sebagai sarana ekonomi dan budaya
pedestrianisasi , becak dan sepeda sebagai ruang publik Waterfront Kerakyatan
(vs pilihan membangun kota untuk
Industry Mobil) dalam upaya awal membangun contoh Eco City ala
Indonesia.
IV. Rencana Kegiatan
1.
Pembuatan Proposal
Pembuatan proposal ini dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014
2.
Pengambilan gambar
Pengambilan gambar dalam penyusunan proposal ini dilakukan pada tanggal
19 Mei 2014 dari jam 15.00 s/d selesai
3.
Pengetikan proposal
Pengetikan dan penyusunan proposal ini dilaksanakan pada tanggal 19 Mei
2014
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Observasi ini, akan kami laksanakan
pada :
Hari
: Senin
Tanggal
: 19 mei 2014
Waktu
: 15.00 s/d selesai
Tempat
: Kebon Kopi
Rangkasbitung
IV. ANGGARAN
A. Pemasukkan
1.
Iuran perorang
Rp. 25.000 x 5 = Rp. 125.000
Jumlah
= Rp. 125.000
B. Pengeluaran
1.
Makan panitia
Rp. 12.000 x 5 = Rp. 60.000
2.
Dokumentasi
= Rp. 50.000
3.
Dana tak
terduga
= Rp. 50.000
Jumlah
= Rp. 160.000
Kekurangan dana = Pengeluaran – Pemasukan
= Rp. 160.000 - Rp. 125.000
= Rp. 35.000
= Rp. 35.000
V. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat.
Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat
terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.
Atas perhatian dan kerjasama
Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
|
Ketua
Pelaksana
________________________
|
Kebon
kopi 19 mei 2014
Sekertaris
_________________________
|
|
|
Mengetahui,
Ketua
RT
KEBON
KOPI _____________________
|
LAMPIRAN

Tidak ada komentar:
Posting Komentar