PERAN REMAJA SEBAGAI ANGGOTA
MASYARAKAT
Menjadi
dewasa dan menjadi pribadi yang bebas mengatur diri sendiri mungkin menjadi
impian bagi setiap remaja. Menjadi dewasa berarti mendapatkan lebih banyak
kebebasan untuk mengatur apa yang ingin kita lakukan dibandingkan ketika kita
masih kecil dulu, di mana kita masih suka mengikuti apa yang dikatakan orangtua
kita. Namun begitu, kebebasan selalu muncul bersama dengan tanggung jawab. Hal
ini yang sering tidak disadari atau sengaja dilupakan oleh para remaja.
Sebagai bagian dari masyarakat, mau tidak mau kita semua tidak bisa lagi hidup menurut cara dan kesukaan kita sendiri. Ada peraturan yang memang diciptakan untuk mengatur ketertiban dalam hidup bersama-sama orang lain. Peraturan yang sering dirasakan membatasi hidup kita itu sebenarnya bertujuan untuk menghindari terjadinya benturan dan konflik karena perbedaan kepentingan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Demikianlah setiap orang, baik tua maupun muda, merupakan anggota masyarkat yang saling berhubungan. Kebebasan yang kita peroleh dalam rangka menjadi dewasa tidak dapat kita pakai semaunya, tanpa memperhitungkan orang lain di sekitar kita. Kita tetap tidak dapat menggunakan kebebasan kita untuk melanggar kebebasan orang lain. Hidup bersama dengan orang lain membutuhkan sikap-sikap seperti mau saling mengalah dan saling membantu.
Sebagai remaja Kristen, sikap peduli terhadap situasi dan kondisi yang menimpa masyarakat tempat kita hidup bersama merupakan tugas dan panggilan kita. Sikap peduli itu harus kita perlihatkan melalui cara berpikir, cara berbicara dan cara bertindak yang baik dan menunjukkan identitas kita sebagai murid Yesus. Surat Efesus 2:10 berbunyi: "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." Artinya, karena Allah telah lebih dulu menyatakan pekerjaan baik-Nya kepada kita melalui Yesus, maka kita pun sebagai murid-murid-Nya wajib untuk aktif menyatakan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat.
Membantu orang yang kesusahan juga menjadi bagian penting dari pekerjaan baik Yesus di dunia. Ia selalu mau membantu mereka yang kesusahan tanpa melihat latar belakang orang-orang itu. Yesus menyembuhkan anak perempuan yang bukan bangsa Yahudi (Mrk. 7:24-30), Yesus mengampuni seorang pelacur yang dipandang hina oleh masyarakatnya (Yoh. 8:1-11), dan Yesus menunjukkan kepedulian-Nya kepada Zakheus, seorang pemungut cukai, yang tidak disukai masyarakatnya (Luk. 19:1-10).
Kita hidup dan tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai banyak sekali persoalan sosial: kemiskinan, kebodohan, kriminalitas, narkoba, tawuran, pornografi, pencemaran lingkungan, adalah contoh-contoh persoalan sosial yang menimpa masyarakat kita saat ini. Di sinilah kita harus menunjukkan kepedulian kita sebagai remaja-remaja murid Yesus. Kita dituntut untuk mengambil bagian dalam pekerjaan baik Yesus, yaitu dengan memperhatikan dan memberikan pertolongan dalam bentuk apa pun yang bisa kita berikan, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kita di tengah-tengah masyarakat.
REMAJA
DAN LINGKUNGANNYA
Tanggung jawab adalah
kewajiban untuk menyelesaikan tugas yang telah diterima secara tuntas dengan
ikhlas melalui usaha yang maksimal serta berani menanggung segala
akibatnya.
- Tanggung jawab
berarti melakukan tugas-tugas kita. Orang yang bertanggung jawab
melaksanakan semua tugasnya dengan sebaik mungkin.
- Tanggung
jawab berarti menerima apa yang diwajibkan dan melaksanakan tugas sesuai
dengan kemampuan kita.
Jenis – Jenis
Tanggung Jawab
- Tanggung
jawab terhadap diri sendiri
- Tanggung
jawab sebagai anggota keluarga
- Tanggung
jawab sebagai siswa di sekolah
- Tanggung
jawab sebagai anggota masyarakat
- Tanggung
jawab sebagai umat beragama
Tanggung Jawab
Terhadap Diri Sendiri
Orang yang terbiasa
melakukan tanggung jawabnya dengan rela maka tidak akan kesulitan untuk
melakukan tanggung jawab lainnya. Oleh karena itu, sebagai remaja yang akan
menjadi orang dewasa, harus belajar bertanggung jawab karena salah satu ciri
manusia dewasa adalah bertanggung jawab.
Tanggung Jawab
Terhadap Keluarga
Jika kita melaksanakan
tanggung jawab sebagai anggota keluarga, berarti pada diri kita ada dorongan
untuk meringankan dan memberi kebahagiaan pada semua anggota
keluarga. Salah satu penyebab timbulnya konflik antara anak dan orang tua
adalah dilalaikannya tanggung jawab, baik pada tugas sebagai anggota keluarga
maupun tugas-tugas untuk kepentingan diri sendiri.
Tanggung Jawab
Sebagai Siswa Di Sekolah
Seorang siswa yang
bertanggung jawab akan menunjukkan kecintaannya pada sekolah dengan selalu
berusaha disiplin, baik dalam perkataan maupun tingkah lakunya. Semua ini
akan tercermin dari cara berpakaian, cara berhadapan dengan guru, keseriusan
dalam mengikuti mata pelajaran, cara berhubungan dengan atau warga sekolah
lainnya, serta perilakunya yang jauh dari hal-hal negatif yang membahayakan
diri dan lingkungannya. Menjadi siswa yang bertanggung jawab itu
menyenangkan dan membanggakan.
Kita tentu bangga
kepada siswa yang memiliki prestasi dalam bidang akademis., tidak mencontek,
selalu mengerjakan tugas sekolah, disiplin dalam peraturan, dan tidak pernah
membolos.
Tanggung Jawab
Sebagai Anggota Masyarakat
Selain tertib di
jalan raya, tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar juga
diwujudkan dalam bentuk bagaimana kita menjalin hubungan yang baik dengan
tetangga, aktif dalam kegiatan sosial, dan ikut serta dalam menjaga
keamanan. Misalnya: bertegur sapa ketika bertemu dengan tetangga, membantu
orang yang tertimpa bencana, membuang sampah pada tempatnya, atau melaporkan
tamu yang akan menginap di rumah kita. Seluruh bentuk tanggung jawab tersebut
bertujuan untuk menciptakan peraturan dan keamanan dalam masyarakat.
Tanggung Jawab
Sebagai Umat Beragama
Komunitas religius
mengurangi tindakan-tindakan penuh resiko. Remaja aktif dalam kegiatan
keagamaan memiliki resiko yang lebih kecil untuk terkena pengaruh negatif
pergaulan, seperti penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas,
minum-minuman keras, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri, dibandingkan
dengan remaja yang tidak bergabung dengan komunitas keagamaan.
REMAJA
DAN LINGKUNGAN
para
remaja yang memanfaatkan masa remaja mereka dengan berbagai hal yang Masa
remaja mempunyai keingintahuan yang tinggi, belum sepenuhnya memiliki
pertimbangan yang matang, mudah terombang-ambing, mudah terpengaruh, nekat dan
berani, emosi tinggi dan takmau ketinggalan
Masa
remaja merupakan masa yang indah. Dan masa remaja tidak berlangsung lama. Maka
dari itu, banyak menarik dan menantang. Maka, tidak luput pulalah remaja
terkena masalah yang berbahaya. Hal itu karena kurangnya perhatian orang tua
pun menjadi faktor terbesar dari remaja. Mereka tidak mendapat kebahagiaan dari
lingkungan keluarga, maka mereka cenderung memilih mencari kebahagiaan diluar
untuk menghilangkan masalah yang mereka hadapi.
MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN MASYARAKAT
Sejak dini hidup
bermasyarakat harus dikembangkan, sejak seseorang mengenal orang lain diluar
dirinya sendiri, sejak usia kanak-kanak hingga dewasa, bahkan orang tua, hingga
didalam masyarakat untuk pergaulannya selalu tidak lepas dalam bersosialisasi.Dalam pergaulan ada dua kemungkinan diterima secara baik atau ditolak oleh kelompok, lingkungan, bahkan masyarakat luas. Ini sangat tergantung pada pribadi seseorang dalam menerapkan dirinya dalam pergaulan.
Inti dari pergaulan seseorang dalam masyarakat yaitu seseorang harus percaya diri, bahwa dirinya bisa membina hubungan baik dengan lingkungan sosial masyarakat sekitarnya. Dengan demikian seseorang tersebut bisa dipercaya dengan komunitasnya, jadi diperlukan juga pengendalian diri dengan memohon petunjuk dari Tuhan agar dalam bergaul dimasyarakat dapat memperoleh manfaat positif yang banyak untuk diri sendiri, masyarakat, dan lingkungannya, dengan demikian secara tidak langsung memperoleh nilai tambah secara timbal balik sehingga akan mendorong terciptanya suasana kondusif dan percaya diri. Penampilan seseorang juga sangat berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung, baik secara bersikap, berpakaian, cara berjalan, cara bertutur kata dan berbicara baik dengan teman atau orang yang lebih tua harus bisa membedakan dengan siapa seseorang berbicara harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Sopan santun dan perilaku harus dijaga dengan baik terutama dalam komunikasi dengan orang yang lebih tua dan sensitif dengan penampilan seseorang.
Mengapa remaja harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya? Karena karakteristik, temperamen dan kepribadiannya masih lebih dan perlu diberikan pemahaman secara khusus, beradaptasi dengan lingkungan agar rela menerima kenyataan, setia dan jujur, sabar dan berbudi luhur, memperoleh alternatif lain yang ada di lingkungannya termasuk yang berhubungan dengan kekuasaan, pencintraan diri, dan yang hakiki yaitu martabatnya sebagai manusia.
Bila remaja ingin meraih sukses dalam lingkungannya, perlu menyesuaikan diri dengan baik dari aspek emosional, sosial, intelektual maupun aspek ekonomi. Remaja harus mandiri hidup dalam masyarakat.
Dalam hidup bermasyarakat, harus membina hubungan baik secara terus menerus supaya keberadaannya di dalam masyarakat diterima dengan baik. Jauhkan konflik yang biasanya muncul dari kesalahpahaman. Karena itu, sikap, ucapan, dan tindakannya harus dijiwai seseorang dan diterapkan dalam pergaulannya sehari-hari di masyarakat.
Hal- hal yang harus diperhatikan oleh remaja agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Bijaksana. Selalu berucap dan bertindak untuk kebaikan dan kebenaran, menghindari rasa dendam.
2. Menghargai pendapat orang lain. Bersikap dan bertindak positif terhadap lawan bicara, menghindari sikap sombong, menghindari kebiasaan memotong pembicaraan yang belum selesai.
3. Mawas diri. Bersikap dan berperilaku menggali informasi dalam diri sendiri dan menghindari sikap mencari kesalahan orang lain.
4. Pengabdian. Bergotong royong, menghindari sikap malas, sifat masa bodoh, dan apatis.
5. Percaya diri. Berperilaku atas dasar keselarasan dengan keseimbangan anatara kemampuan dengan apa yang akan dicapai, sehingga menumbuhkan keyakinan akan tercapai, tidak terpengaruh oleh ucapan maupun perbuatan orang lain, menghindari rendah diri dan sifat ketergantungan.
6. Sopan santun. Berperilaku sopan santun dalam mengemukakan pikiran secara lisan atau tulisan dalam pergaulan, menghindarkan diri dari perilaku yang tidak sopan.
7. Sikap hormat. Sikap hormat terhadap orang tua, pejabat, tokoh masyarakat dengan penuh kesadaran, hindari sikap meremehkan diri dari perilaku yang tidak sopan.
8. Semangat kebersamaan. Berupaya turun tangan dan sumbangsih saran pikiran atau bantuan materiil dalam setiap usaha kemasyarakatan yang positif, tidak berkhianat pada teman, sahabat, bangsa, dan tanah air.
9. Jujur. Satu kata dalam bersikap, bertutur kata, bertindak dalam menghadapi masalah, menyatakan yang benar bahwa itu benar dan salah bila memang salah.
10. Terbuka. Menerima saran dan kritik dari orang lain, menghindari sikap dan tindakan mau menang sendiri.

warna fontnya ganti
BalasHapusPening bacanya
BalasHapus