kursor variasi

Domo-kun Cute

Senin, 16 Februari 2015

makalah upaya memotivasi belajar siswa


MAKALAH
Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
pada Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup melalui Pendidikan Kontekstual dikelas IV
SDN 2 Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak
Disusun untuk memenuhi syarat tugas KPPI (Kenaikkan Pangkat Penyesuaian Ijazah)
 













Disusun oleh
Nama              : METI HERIAWATI, S.Pd
NIP                  : 197803192008012007
Unit Kerja        : SDN 2 KADUAGUNG BARAT
                          Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak

                                              UPTD Pendidikan dan Kebudayaan                               
Kecamatan Cibadak
Kabupaten Lebak


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas petunjuk dan anugerahnya saya dapat menyusun Makalah tentang “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup melalui Pendekatan Kontekstual dikelas IV SDN 2 Kaduagung Barat” dengan baik. Dalam menyusun Makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai Pihak, saya tidak mungkin mampu menyelesaikannya.
            Dengan kerendahan hati, saya menyadari sepenuhnya bahwa Makalah yang saya susun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu semua saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
            Akhir kata semoga Makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua Pihak.




Rangkasbitung,    November  2014


Penulis





i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B.    Tujuan………………………………………………………………………………………3
C.   Rumusan Masalah………………………………………………………………………..4

BAB II GAMBARAN UMUM
A.    Isi…………………………………………………………………………………………...6
B.    Keadaan Sekarang……………………………………………………………………….8
C.   Keadaan kedepan yang di inginkan…………………………………………………...10

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………………….12
B.    Saran……………………………………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………...13


ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pelaksanaan Pembelajaran didalam Kelas merupakan salah satu tugas utama guru, pembelajaran merupakan kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa berupa serangkaian kegiatan interaksi timbal balik antara siswa dengan gurunya. Antar siswa dengan siswa, maupun antar siswa dengan lingkungannya dalam situasi yang kondusif dan bermakna.
Keberhasilan pelaksanaannya sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas, memfasilitasi peserta didik dalam penguasaan-penguasaan konsep, membangkitkan minat dan motivasi belajar peserta didik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran tidak terlepas dari 2 faktor penentu yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal. Adapun faktor Internal siswa yaitu yang berkaitan dengan bakat, motivasi belajar. Sedangkan faktor Eksternalnya yaitu yang berkaitan dengan yang ada diluar diri anak itu sendiri, yaitu lingkungan, guru atau        orang-orang yang ada disekitar anak, situasi dan kondisi yang mendukung atau tidak bagi keberlangsungan pembelajaran anak.
Pembelajaran selama ini masih konvensional dengan guru sebagai sentra pendidikan, pembelajaran sering terjadi komunikasi satu arah sehingga pembelajaran membosankan dan monoton. Guru mendominasi kegiatan dan informasi seakan-akan guru adalah yang paling tahu, sementara siswa hanya mendengarkan penjelasan guru. Pembelajaran terjadi secara verbalisme tanpa ada kegiatan yang bermakna menyentuh kehidupan langsung peserta didik.


Gejala gaya belajar sejenis yang terjadi diatas kehendaknya tidak terjadi lagi. Selaku pendidik dan pengajar penulis berupaya memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi selama ini baik yang berlangsung didalam maupun diluar ruangan kelas, khususnya pembelajaran dikelas IV dalam penggunaan Kurikulum 2013 yaitu Kurikulum  :       
“TEMATIK INTEGRATIF”  
            Sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran yang berkaita dengan tema 3 (Peduli terhadap makhluk hidup) semester I dikelas IV SDN 2 Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak. Ada beberapa permasalahan-permasalahan yang muncul selama pembelajaran berlangsung, diantaranya yaitu :
1.    Rendahnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap konsep-konsep yang berkaitan dengan tema 3 pada pembelajaran ke 3 dikelas IV.
2.    Rendahnya penggunaan alat peraga dan media pembelajaran yang berhubungan dengan tema 3 pada pembelajaran 3 dikelas IV.
3.    Rendahnya minat dan motivasi siswa kelas IV dalam pembelajaran 3 pada tema 3.

Oleh karena itu, penulis memprioritaskan salah satu masalah yang dianggap paling mendesak untuk segera dicarikan solusinya. Dalam hal ini penulis mencoba memecahkan masalah yang berkaitan dengan minat dan motivasi siswa kelas IV yang rendah dengan menggunakan pendekatan kontekstual atau Contekxtual Teaching and Learning (CTL). Dimana pendekatan ini menitik beratkan pada aktivitas peserta didik secara penuh, baik fisik maupun mental. Sehingga, materi atau konsep-konsep pembelajaran ditemukan sendiri oleh anak, bukan hasil pemberian dari orang lain. Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini peserta didik bukan menghafal, tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.


B.    Tujuan
Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran kelas IV khususnya pada pembelajaran 3 dengan tema Peduli terhadap makhluk hidup yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak. Melalui pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) yang menitik beratkan pada proses pengalaman dalam kehidupan nyata.

Penelitian ini bermanfaat bagi :
1.    Siswa
Tercapainya kompetensi siswa kelas IV SDN 2 Kaduangung Barat Kecamatan Cibadak dalam pembelajaran 3 pada tema “Peduli terhadap makhluk hidup”, melalui pendekatan kontekstual, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar secara optimal.

2.    Guru
Diperoleh metode dan pendekatan pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan suatu pembelajaran khususnya pada tema peduli terhadap makhluk hidup, yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, kondisi, situasi, lingkungan dan tingkat perkembangan siswa, sehingga guru bertindak kreatif dan inovatif dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.











3.    Sekolah
Manfaat langsung bagi lembaga yaitu :

a.      Adanya peningkatan hasil belajar kelas IV pada pembelajaran 3 dengan tema “Peduli terhadap makhluk hidup”, sebagai input bagi sekolah.
b.      Meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 2 Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak.
c.      Menjunjung nama baik sekolah dimata dunia pendidikan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

C.     Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka untuk jelasnya permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa pada tema peduli terhadap makhluk hidup” melalui pendekatan kontekstual dikelas IV SDN 2 Kaduagung Barat.

            Untuk memecahkan masalah peningkatan minat dan motivasi belajar kelas lV pada tema peduli terhadap makhluk hidup SDN 2 Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak rencananya akan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learening / CTL)  dengan melalui tindakan sebagai berikut :
           
1.   Setiap Konsep-konsep yang Esensi ditanamkan melalui pendekatan kontekstual yang dikolaborasikan dengan teknik simulasi dan game kartu kata yang dilengkapi dengan media ajar / benda langsung.
           



2.   Pelaksanaan Pendekatan kontekstual dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sehingga lebih efektif dalam penanaman konsep yang dikehendaki sesuai tujuan.
          
3.   Pemberian tugas terstruktur dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
         
 4.   Melakukan Evaluasi
Melalui pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sebagai implikasi dari peningkatan minat dan motivasi belajar siswa kelas IV, sehingga pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Melalui pendekatan kontekstual ini terjadi peningkatan hasil pembelajaran pada tema peduli terhadap makhluk hidup khususnya dengan ketuntasan belajar mencapai 75% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
























BAB III
GAMBARAN UMUM

A.    Isi

1.    Hakikat Belajar
Banyak pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli, salah satunya ialah menurut Gagne (1984), bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian belajar tersebut terdapat tiga ciri utama belajar yakni : Proses, Perubahan perilaku dan pengalaman.

Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar jika pikiran dan perasaannya aktif. Aktif pikiran dan perasaan itu tidak dapat diamati, akan tetapi dirasakan oleh yang mengalami (pembelajar). Guru hanya dapat melihat manifiestasinya saja, yaitu berupa kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada diri peserta didik.

Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku, seseorang yang belajar akan berubah perilakunya atau bertambah baik yang berupa pengetahuannya, keterampilan motoriknya, atau penguasaan nilai-nilai sikapnya.

Belajar adalah mengalami yakni belajar terjadi didalam Interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social. Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan yang menarik rangsangan siswa dan menantang sikap peserta didik untuk giat belajar. Pengertian ini sejalan dengan pendapat teori belajar Behaviorisme dimana lingkungan sangat berperan untuk menentukan perubahan tingkah laku seseorang.




Belajar menurut B.F Skinner sebagai tokoh belajar “Operant Conditioning” bahwa belajar menghasilkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati, sedangkan perilaku dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan. Teori Skinner sering disebut Teori Operant Conditioning.

2.    Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL).
Menurut Blanchard (2001) Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu Guru meningkatkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan motivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan.

Kontekstual jika diartikan dalam bahasa Inggris adalah keadaan, situasi atau kejadian, kontekstual berasal dari bahasa Latin yaitu : Con With Textual = Woven. Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu cara menyajikan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Contextual Teaching and Learning (CTL) menekankan kepada proses belajar yang diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Dalam proses pembelajaran CTL tidak mengharapkan siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.




Nur (2001) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kontekstual menekankan pada berfikir tingkat tinggi dan transfer pengetahuan lintas disiplin. Pelaksanaan pembelajaran kontekstual dilakukan dengan cara merencanakan, menggunakan dan mengembangkan keterampilan tingkat tinggi.

Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk dapat berperilaku yang dibangun diatas kesadaran sendiri. Siswa bertanggung jawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing. Pembelajaran kontekstual bisa terjadi dimana saja dalam konteks dan setting yang berada sesuai dengan kebutuhan.

B.    Keadaan Sekarang
Berdasarkan paparan dimuka makan dianggap perlu untuk melakukan suatu penelitian mengenai pendekatan pembelajaran kontekstual ini dimana :
1.    Subjek penelitian ini rencananya terdiri dari siswa kelas IV SDN 2 Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Banten dengan jumlah peserta didik sebanyak 37 orang yang terdiri 20 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.
2.    Tempat penelitian dilaksanakan dikelas IV SDN 2 Kaduagung Barat Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak dengan alamat Jl. Sumur Tatah Desa Kaduagung Barat kecamatan Cibadak.
3.    Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 hari antara lain melalui tahap prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.

Penelitian yang dilaksanakan yakni sebuah bentuk penelitian yang bersifat reflektif deskriptif yang dilakukan sendiri oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran secara langsung dengan berorientasi pada pemecahan masalah dan bukan hanya mendeskripsikan masalah yang bersifat kontekstual atau berupa siklus yaitu :
Penelitian – Tindakan – Penelitian – Tindakan….. dan seterusnya. Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggani, yakni dengan istilah populernya adalah bentuk spiral, dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan minimal 2 siklus sesuai dengan kebutuhan.

Contextual Teaching and Learning (CTL) didesain untuk mendorong siswa agar dapat mengkontruksi sendiri pengetahuannya proses pengamatan dan pengalaman. Karena pengetahuannya hanya fungsional manakala dibangun oleh individu itu sendiri. Sehingga pengetahuan yang diperolehnya bermakna. Oleh karena itu tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan peserta didik, maka dalam pembelajaran kontekstual, keberhasilan pembelajaran diukur dengan berbagai cara, diantaranya ; Evaluasi proses, hasil karya siswa, Performance, rekaman observasi, wawancara, unjuk kerja dan lain-lain.

Pembelajaran kontekstual didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya.

Contextual Teaching and Learning (CTL) menempatkan peserta didik sebagai subjek, artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pembelajaran yang harus dipahaminya. Dengan kata lain bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centre), peran guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing yang memberikan arahan dan bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan pada pelaksanaannya.

Pemahamannya yang mantap tentang suatu konsep dalam pembelajaran akan diperoleh siswa manakala peserta didik dilibatkan langsung dalam proses mengamati dan mengalami sendiri. Sehingga, proses menemukan dan mencari sendiri materi pembelajaran yang harus dipahaminya sangat optimal dan bermakna bagi anak.

Melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ini, siswa mampu berfikir logis dan sistematis serta memiliki keterampilan sikap ilmiah yang mendukung pencapaian kompetensi yang diterapkan pada perencanaan pembelajaran.

Pembelajaran kontekstual mengarah pada pembelajaran yang sesuai  dengan karakteristik siswa kelas IV yaitu pada tarap operasional formal yakni yang berusia sekitar 10-12 tahun. Pada masa ini ingin diakui kemampuan atau keberadaannya disekitar lingkungan anak tersebut. Anak mengamati dan mengalami langsung apa yang harus dipahaminya. 


C.   Keadaan kedepan yang di inginkan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Kaduagung Barat Kec. Cibadak secara optimal. Melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat didesain tindakan operasionalnya sebagai berikut :

1.   Tiap konsep baru yang Esensial khususnya yang berkaitan dengan tema peduli terhadap makhluk hidup ditanamkan dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan melakukan pengamatan, game bermain kartu tentang peduli terhadap makhluk hidup.



2.   Pelaksanaan penanaman konsep dengan pendekatan CTL dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, baik yang dilaksanakan diluar kelas maupun didalam kelas.
3.   Pemberian tugas terstruktur dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
4.   Pembahasan dan analisis hasil kerja siswa.
5.   Melakukan evaluasi sejauh mana keberhasilan dalam pencapaian kompetensi yang dikehendaki.





















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) dimana berorientasi langsung pada aktivitas peserta didik itu sendiri (student centre). Sehingga, siswa mengalami sendiri pada pembelajaran tersebut dan bukan hanya sekedar mengahafal konsep-konsep yang dipelajarinya. Untuk itu upaya yang harus dilakukan adalah mendorong siswa agar dapat mengkontruksi sendiri pengetahuannya melalui proses pengamatan dan pengalaman. Sehingga, dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal.

B.    Saran
Dengan adanya pendekatan pembelajaran kontekstual ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta menjunjung tinggi nama baik sekolah dimata dunia pendidikan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

















DAFTAR PUSTAKA

Aisya nyimas, dkk 2007. Pengembangan pembelajaran
ilmu pengetahuan alam SD Jakarta :Dirjen Dikti Depdikbud.

Hudaya Herman, 1990. Strategi belajar mengajar
                        Bandung : Ikip.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar