kursor variasi

Domo-kun Cute

Senin, 16 Februari 2015

materi DHCP

DHCP adalah suatu protokol berbasis arsitektur client-server yang dipakai untuk memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer-komputer dalam suatu jaringan. Dengan demikian maka dalam suatu jaringan lokal seorang Administrator tidak perlu mengatur alamat IP komputer client satu per satu.

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.


* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.


DHCP Server

dhcp server configurasi protocol (IP address) disediakan oleh server untuk diberikan ke client yang meminta / request ip. (ip address) yang diberikan, ditentukan oleh server pemberian jatah ip bisa dalam hitungan menit, jam, hari dan bulan, juga disertai dengan netmask, gateway dan dns server, itu semua tergantung dari pengaturan di servernya.

DHCP Client

Pengaturan protocol (ip address) dilakukan di client, apakah mode static atau dynamic, dhcp client meminta server untuk memberikan ip, sebelum client mendapatkan ip dynamic, client terlebih dahulu merequest ke server yang ada pada jaringan tersebut, dan server melakukan pemeriksaan terhadap client yang meminta ip dynamic, jika sesuai dan diperbolehkan maka server baru mengirimkan ip ke client.

Ada dua tipe DHCP, yaitu DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP Server bertugas memberikan alamat IP ke komputer client, sedangkan
DHCP Client meminta alamat IP ke komputer server. Saat DHCP Client dihidupkan, maka komputer akan melakukan request ke DHCP Server untuk mendapatkan alamat IP. DHCP Server lalu menjawab dengan memberikan alamat IP yang ada di database. Setelah memberikan alamat IP, maka server meminjamkan (lease) alamat IP yang ada ke DHCP Client dan mencoret alamat IP tersebut dari daftar pool. Alamat IP diberikan bersama dengan Subnet Mask dan Default Gateway. Jika dalam DHCP Server tidak ada lagi database alamat IP yang dapat diberikan (range IP telah digunakan semua), maka komputer Client tidak akan mendapat alamat IP, dan komputer Client tersebut tidak dapat tersambung dalam Jaringan.

Maanfaat DHCP:
-Memudahkan transfer data dan informasi antar komputer dalam Jaringan
-Administrator tidak perlu lagi mengatur pengalamatan IP pada setiap komputer yang ada dalam Jaringan
-Memungkinkan suatu Client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh Client yang lain jika Client tersebut tidak sedang menggunakannya
-Mencegah terjadinya IP conflict dalam suatu Jaringan

Cara kerja DHCP :
Ada empat tahap cara kerja DHCP sebagai berikut :
1.  DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
1.  DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
1.  DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
1.  DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Bagaimana DHCP Bekerja

DHCP menyediakan alamat IP dinamis. Apakah ini berarti bahwa alih-alih harus bergantung pada alamat IP tertentu, komputer akan diberi salah satu yang tersedia dari sebuah subnet atau "pool" yang ditugaskan ke jaringan. DHCP juga memperluas fungsi BOOTP untuk memberikan alamat IP yang kedaluwarsa. BOOTP tidak langsung menggunakan bentuk penyewaan yang tidak pernah berakhir, tetapi istilah ini tidak benar-benar digunakan sampai diperkenalkannya DHCP. Ketika DHCP memberikan sebuah alamat IP, itu benar-benar sewa pengenal komputer host untuk jumlah waktu tertentu. Sewa default adalah lima hari, tetapi administrator jaringan harus mengevaluasi keadaan khusus mereka sendiri untuk menentukan sewa yang sesuai.



Istilah dasar, proses sewa DHCP bekerja sebagai berikut:

1. Sebuah perangkat jaringan mencoba untuk menyambung ke Internet.
2. Permintaan jaringan sebuah alamat IP.
3. Server DHCP mengalokasikan (sewa) perangkat jaringan alamat IP, yang diteruskan ke jaringan melalui router.
4. Update DHCP server jaringan yang sesuai dengan alamat IP dan informasi konfigurasi lainnya.
5. Perangkat jaringan menerima alamat IP.
6. Alamat IP sewa berakhir.
7. DHCP baik reallocates alamat IP atau penyewaan yang tersedia.
8. Perangkat jaringan tidak lagi terhubung ke Internet.
9. Alamat IP menjadi alamat yang tersedia di kolam jaringan alamat IP.

Untuk mengkonfigurasi DHCP, pada dasarnya anda membutuhkan klien DHCP yang didukung (minimal satu) dan router, dan server DHCP. Klien adalah komputer atau perangkat lain di jaringan yang memerlukan alamat IP dan atau informasi konfigurasi jaringan lainnya. Router berfungsi sebagai forwarding (atau routing) agen dari permintaan alamat IP dari server DHCP. Server DHCP adalah kunci untuk seluruh operasi. Hal ini bertanggung jawab untuk mengalokasikan, leasing, merealokasi, dan memperbarui alamat IP. Windows dan Linux baik dukungan perangkat lunak DHCP.
Sebagian besar sistem operasi Client jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

NFS (Network File System)

Network File System (NFS) merupakan sebuah protokol yang dikembangkan oleh Sun Microsystem pada tahun 1984 dan NFS didefinisikan dalam RFC 1094, 1813 dan 3530 sebagai “DFS” yang mengijikan sebuah komputer untuk mengakses file melalui network serasa akses file di disk local. NFS merupakan protokol yang sangat mendukung dalam pengaplikasian suatu file system yang terdistribusi.






Konfigurasi NFS
Setelah update repository, sekarang kita mulai masuk ke tahap konfigurasi nfs untuk server dan client. Nantinya disini saya akan konfigurasi menggunakan 2 cara yaitu menggunakan IP yang berdasarkan Network dan berdasarkan IP Clientnya saja. Langsung saja kita mulai konfigurasi :
1.   Setting NFS server
Pembahasan ini diasumsikan untuk menset server dan client NFS. Ada beberapa file konfigurasi untuk membuat NFS server bekerja, yaitu etc/exports, /etc/hosts.allow, dan /etc/hosts.deny. Anda bisa saja hanya mengedit /etc/exports agar NFS dapat bekerja tapi hal ini akan membuat server menjadi sangat tidak aman.
  • /etc/exports
Entri di /etc/exports secara umum ditulis seperti ini:
directory machine1(option11,option12)
machine2(option21,option22)
Contoh:
/usr/local 192.168.2.1(ro) 10.10.0.18(ro)
/home/lightning 192.168.2.1(rw) 10.10.0.18(rw)
Untuk jaringan yang besar, berikan setting seperti pada contoh berikut:
/usr/local 192.168.2.0/255.255.255.0(ro)
/home/lightning 10.10.0.0/255.255.255.0(rw)
  • etc/hosts.deny
Langkah pertama yaitu menambah entri di /etc/hosts.deny
portmap:ALL
lockd:ALL
mountd:ALL
rquotad:ALL
statd:ALL
  • /etc/hosts.allow
Setelah itu di /etc/hosts.allow dengan format standar:
service: host [or network/netmask] , host [or network/netmask]
Contoh:
portmap: 192.168.2.1 , 10.10.0.18
lockd: 192.168.2.1 , 10.10.0.18
rquotad: 192.168.2.1 , 10.10.0.18
mountd: 192.168.2.1 , 10.10.0.18
statd: 192.168.2.1 , 10.10.0.18
Setting di atas mengijinkan mesin dengan nomor IP 192.168.2.1 dan 10.10.0.18 untuk mengijinkan akses ke mesin NFS server .
Setelah itu jangan lupa melakukan restart dengan perintah /etc/init.d/nfs restart
2.   Menset NFS client
Andaikan server bernama suse, dengan IP 10.10.0.1 dan kita ingin memount direktori /home/hendy. Kemudian yang harus dilakukan adalah mengetikkan
# mount -t nfs suse:/home/lightning /mnt/home/fedora
atau
# mount -t nfs 10.10.0.1:/home/lightning /mnt/home/fedora
dan direktori /home/lightning di master akan muncul sebagai direktori /mnt/home/fedora di client
Anda dapat menghilangkan mount dengan perintah:
# umount /mnt/home/fedora
Untuk mengetahui direktoridirektori mana yang diekspor (shared/digunakan bersama) oleh host ini, jalankan perintah:
# showmount -e 10.10.0.1
Sesudah mengetahui direktori yang diekspor, Anda dapat melakukan mount terhadapnya dengan cara memberikan perintah mount yang sesuai.
Network file system dapat ditambahkan di file /etc/fstab sebagaimana file sistem local sehingga dapat dimount saat boot. Perbedaannya hanya filesistemnya diset menjadi nfs dan setting dump dan fsck order (dua entri terakhir) diset menjadi nol.
Contoh :
# device mountpoint fs-type options dump fsckorder

suse:/home/lightning /mnt/home/fedora nfs rw 0 0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar